Tuesday, December 12, 2006

Tarian Jiwa

TARIAN JIWA

karya duet Iin dan maria

( Lampu menyorot siluet ) Pada siluet berbingkai pigura kuno terdapat 2 sosok bayangan wanita yang sedang menari dan berteriak ( “ Aaaaaaah... aku bosan dengan semua ini” ) Mengalun irama musik R&B atau sejenisnya yang mengiringi wanita itu hingga tiba2 tariannya mulai terlihat aneh dengan gerakan-gerakan seperti orang kesetanan, mencekam, menakutkan.

( Di depan siluet terdapat kursi panjang mengarah ke siluet )

Datang dari penonton dengan membawa senter dua sosok manusia yang menyaksikan adegan itu dan mengamati gerakan demi gerakan siluet sambil berbisik-bisik.

( Kerampakan dipadu gerakan – gerakan )

Orang 1

“Eeeh Sssstt.... Lihat ada yang bergerak-gerak ” ( Wajah penasaran sambil menatap orang 2 )

Orang 2

“Ooi....Goyangannya.....Tubuhnya....Gerakannya menjeratku dalam fantasi tak berbatas , Woou erotis” ( Terbelalak kagum seperti sudah masuk dalam fantasinya sendiri )

Orang 1

“Hey...!!!Apa yang telah sembunyikan dari balik bingkai itu hingga layaknya kau tersihir akan pesonanya.” ( Jengkel, cemburu bercampur menjadi satu )

Orang 2

“Hua...ha....ha...Gila...aaa ( Tertawa terpingkal-pingkal tanpa memperdulikan Orang 1 ). Benar-benar dapat membangunkan emosi.”

Orang 1

“Iya...hingga kaupunmemandang tak berkedip apalagi menghitamkan pesona mereka dikelopak matamu.”

Orang 2

Huuss....Berisik!!! Kau selalu mengganggu dalam keterpulasanku saat dibuai rembulan”

Orang 1

“Eeh...Ingin kukuasai malam dan kurangkul rembulan yang selalu saja bersinar itu.”

Orang 2

“Ha..ha..ha..( Tertawa ) Kau iri pada mereka karna tubuhmu mirip buntelan” ( Sambil sinis )

Orang 1

“ Apa...?!? Buntelan kau bilang ?!. ( Marah )

Orang 2

Hua...ha...ha...( Ngakak ) Hua...ha...ha...ha...ha...( Sambil bertingkah mengejek )

Orang 1

“ Heh...( Marah ) Perlu kau tau pesonaku tergambar dalam setiap bait demi bait puisi termegah dalam sanubari para pujangga ( Sambil ikut bergerak bersama orang ke 2 menguasai panggung )

Orang 2

“ Kebimbanganku mendekap pada kejijikan, menghantarku berpulang diatas asmara kebencian yang telah kau putar melalui nadi – nadi darah yang mengalir “

Orang 1

( Marah, tersingung) “Oooh...Tega sekali kau bilang begitu”

Kemudian tiba-tiba tubuh Orang 1 bergerak-gerak. memukul Orang 2. Setelah duduk dia bangkit dari kursi panjang, Orang 1 membalas, terjadi explorasi dan bermain kerampakan dengan kursi panjang seperti berdialog tapi mengunakan gerakan tubuh( Gerakan seperti pertengkaran anjing dan kucing dengan diiringi erangan kucing dan longlongan anjing).

Tiba-tiba datang wanita memakai gaun kuno memasuki panggung (Diiringi musik yang mencekam, lampu yang mati nyala)

Wanita

“Eeeeeh...Kenapa kalian berdua bertengkar??? Seperti anjing dan kucing saja, seharusnya kalian saling menyayangi.”

( Berusaha melerai )

Orang 1 dan 2 kaget dan terhenti sambari mengamati wanita itu dengan detail, melotot seperti tidak suka ada yang mencampuri.

Orang 1

“Siapa kau?!?Aku belum melihatmu sebelumnya??”

Orang 2

“Aah....Persetan....dengan siapa dirimu. Kenapa kau campuri urusanku??”

( Menunjukan sikap tidak suka )

Wanita

“Aneh....kalian kulihat dari tadi seperti anjing dan kucing. Apakah aku salah melerai kalian?”

Orang 1 dan 2

“Tidak!!! (Membentak) Tapi kau telah menggangu urusan kami”.

Wanita

“Menganggu? Aneh anak muda zaman sekarang. Apakah aku salah melerai kalian berdua!!! (Sambil menangis dan teringat akan masa mudanya). Seharusnya kalian memberikan yang terbaik untuk bangsa ini, menaburkan cinta untuk jagat raya ini. Bukannya bermain api yang membara dan mencoba untuk meledakkan sesuatu dengan kepalan – kepalan kalian . Kalian bukanlah musuh yang berperang dengan lidah ataupun dengan membenci. Memang aku sudah usang dan dimata kalian aku adalah penggangu, namun aku pernah juga melewati hidup.( Mulai menangis ) Dan ada yang kusesali.” ( Seperti ada segurat penyesalan yang dalam )

Orang 1 dan 2

“Apa....melewati hidup??”( Sambil berhadap-hadapan dengan muka heran )

Wanita

“Aku menyesali! Kenapa aku dulu, tidak penuh cinta dan hanya mementingkan materi saja, sehingga aku hidup sendiri sampai tua lapuk tak berdaya.....”

Orang 1

“Tua??? Tubuhmu masih muda dan masih segar bagai apel ranum yang baru dipetik.”

Wanita

“Aku..........” ( Menangis )

Suasana tiba-tiba hening, lampu mulai redup dan hawa yang mencekam membuat bulu kuduk berdiri. Hingga didepan kedua orang tersebut terlempar sebuah poster yang mengisyaratkan bahwa wanita itu sudah tidak ada. Foto-foto dan poster yang sudah usang.

Saksikan Penari Terbaik & Cantik

SOEROBJO

di Galeri Seni Soerobdjo

23 nov 1877

Orang 1 dan 2

“Aahh..aahh...ada sesuatu yang aneh...Sepertinya......Aaah...”(Ketakutan, tergugup –gugup menyadari bahwa wanita itu ternyata dari dunia lain. Diiringgi musik yang makin mencekam menunjukan ke-ngerian)

Siluet kembali menyala dan dua sosok wamita menari-nari, sambil diiringi alunan musik gamelan dan sorakan pengemar, bertepuk tangan meriah (Seting kembali ke masa lalu, mengambarkan kejayaan wanita itu).

Lampu mati sejenak, kemudian musik berganti aliran R&B atau Hip-hop dengan DJ Performance, menandakan zaman telah berubah, tiba-tiba datang pemuda dengan dandanan rapi

Pemuda

(Sambil menggerutu) “Zaman telah dikotori budaya barat, banyak yang imitasi. Bangsa sudah kehilangan jati diri budaya. Kini tak lagi ada senyum yang tertebar diantara kepala – kepala nomer satu. Inilah evolusi dari kemunafikan para setan. Inilah perubahan dari mereka yang menanam serbuk – serbuk pembius dan menuai berjuta tangis para buyung dan alirkan kejernihan sungai merah dari mereka para jejaka neraka yang mencetak piringan hitam tentang tubuh mereka sendiri, dan mereka para cecunguk pengecut melempar berjuta ari – ari kedalam sumur api.”

No comments: