TERLALU
By tantri
Arrrgggghhhhhhh………….
Aku
Bosan
Jengah
Kamar ini tak mampu
Menampung erangan
Kesakitan
Seharusnya
Puluhan tahun
Ratusan bulan
Ribuan minggu
Sampai jutaan menit
Aku habiskan
Dikamar laknat
Tapi kutak mampu
menyeret langkahku
untuk segera pergi
dari sini
seakan ada suara parau
yang memanggilku
menarikku
dengan mantera-mantera
dengan jampi-jampi
aku tak mampu mengangkat
tubuh malasku
dari ranjang reot ini
aku tak mampu mengajak
sepasang tangan ini
untuk meraih setangkup air
agar mata sembab segera terbasuh
kamar ini
terlalu
sulit untuk
di tinggalkan
terlalu
berat untuk
dilupakan
terlalu
terlalu
terlalu
Hari ini kumulai hari seperti biasanya,
tak ada yang lain
.kubangun lalu kubasuh mukaku dengan setangkup air sumur
yang kurasa lebih mempunyai rasa peri-ke-airan
daripada air made in pemerintah yang amis dan kuning di musim kemarau
dan keruh di musim hujan.
setelah air sumur yang tawar menyentuh lubang pori2 wajahku kuraih handuk
untuk menyapu bulir2 air sebelum menetes ke ubin.
huh…!
kumulai hari ini tanpa sesuatu yang berbeda.
Bekerja..bekerja..bekerja.
Kuselalu berusaha untuk nyaman melalui hari
yang ……bisa ku tebak..bakalan MEMBOSANKAN!
Yach…aku hanya anak seorang janda pensiunan guru SD
yang ga punya balungan wong sugih
itu yang selalu di sikapkan
oleh ibu-disikapkan-karena memang tidak pernah terungkap
oleh kata tapi tercontoh oleh sikap.
Terkadang aku ingin bermain tanpa bekerja,
tapi aku malu-bukan karena bermain-
tapi karena untuk bermain aku tetap butuh biaya hidup
dan sebagai manusia dewasa aku malu
untuk memintanya(lagi)
dari gaji pensiunan seorang guru SD.
Saat ini sesungguhnya aku pun masih malu
karena masih tetap numpang
makan, tidur,mandi sampai berak dan kencing
di rumah seorang janda pensiunan guru SD.
Tapi untungnya rumah beliau
bukanlah sebuah rumah warisan
dari almarhum suaminya-alias bapak saya-
tapi rumah yang telah dimilikinya sebelum menikah dengannya,
atau mungkin yang telah dimiliki jauh sebelum bertemu dengan bapakku.
Hari harus tetap berjalan dan harapan akan jadi kenyataan,
atau harapan akan jadi sesal…
hanya gerusan waktu yang akan memilih.
No comments:
Post a Comment